P2G : Ada Indikasi Kuat Lowongan Guru PNS Tahun 2022 Tak Dibuka
Thursday, September 2, 2021
Comment
cendekiapedia.blogspot.com - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengatakan tersedia indikasi kuat pemerintah tidak membuka lowongan guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) untuk tahun 2022.
Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, mengatakan dokumen surat terkait pengadaan ASN 2022 dari sejumlah tempat memiliki isikan sama yaitu memberitakan dan memerintahkan kepada jajaran Pemda setempat bahwa pengadaan ASN pada 2022 hanya untuk Pegawai Pemerintah bersama Perjanjian Kerja (PPPK) saja tidak tersedia PNS.
Satriwan menyebut surat-surat yang didapat itu berasal dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur, BKPSDM Kab. Rokan Hilir, dan Sekretariat Daerah Kab. Muara Enim. Semua surat ini mengacu pada Surat Menpan dan RB No. B/1161/M.SM.01.00/2021 tanggal 27 Juli 2021.
"Poin surat ini (Menpan dan RB) adalah pemerintah kembali tidak dapat membuka lowongan guru PNS pada 2022. Ini menyebabkan para guru dan calon guru kecewa berat," ujar Satriwan di dalam keterangannya, Kamis (19/8/2021).
Surat BKD Jawa Timur tertanggal 6 Agustus 2021 bila disebutkan "Menindaklanjuti surat Menteri PAN dan RB RI No. B/1161/M.SM.01.00/2021 tanggal 27 Juli 2021 tentang Pengadaan ASN Tahun 2022 dan seiring terbitnya Permen PANRB Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi Pada Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan Birokrasi melalui penyederhanaan susunan organisasi, penyetaraan jabatan dan penyesuaian proses kerja maka pengadaan ASN Tahun Anggaran 2022 dijalankan hanya untuk PPPK."
"Kami cemas dan cemas sekali, Surat Menpan RB menjadi basic Pemda tidak mengusulkan formasi guru PNS pada 2022. Sebenarnya para guru honorer sudah super sabar, dikarenakan selama 2021 Pemerintah termasuk tidak merekrut guru PNS, hanya PPPK itu pun tak sesuai janji, Mas Nadiem hanya dapat menampung kira-kira 536 ribu formasi yang belum pasti lulus semua, selanjutnya janji manis merekrut 1 juta guru ASN gagal," ujar Satriwan.
Satriwan melanjutkan, ketentuan ini sama saja menabung masalah atas kekurangan guru secara nasional. Sebab guru PPPK hanya solusi sementara, bukan berbentuk jangka panjang. Akibatnya menurut Satriwan kekurangan guru ASN tak dapat dapat terpenuhi sampai kapan pun.
"Masa kontrak guru PPPK dibatasi 5 tahun saja. Tidak sampai umur pensiun layaknya guru PNS sampai 60 tahun. Jika pengadaan seluruh guru berasal dari PPPK, berpotensi mengganggu keberlangsungan pendidikan nasional," katanya.
Satriwan mengutip information Kemendikbudristek yang menyebut Indonesia tengah darurat kekurangan guru ASN sampai 2024. Dibutuhkan kira-kira 1,3 juta guru ASN mengajar di sekolah negeri.
Komposisi guru PNS di sekolah negeri saat ini kira-kira 60 persen. Sementara information BKN menunjukkan pada tahun 2021-2025 sebanyak 12.668 guru PNS di lembaga pusat dan 365.085 guru PNS di bawah Pemda dapat menginjak pensiun.
"Para guru honorer dan lulusan LPTK berlomba mengikuti seleksi CPNS pada 2018-2019. Tapi harapan selanjutnya pupus sudah pada 2021 dan dapat terulang kembali pada 2022 nanti. Pemerintah sungguh tak memiliki sense of crisis," ujarnya.
Kabid Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri memberikan tersedia himbauan Komisi X DPR-RI di dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kemendikbudristek, Kemenpan RB, BKN, Kemendagri, dan Kemenkeu pada Maret 2021, yang mendesak pemerintah selalu membuka rekrutmen CPNS guru untuk 2021 dan tahun-tahun berikutnya.
"P2G menagih janji Mendikbudristek Nadiem Makarim, BKN, dan Kemenpan RB yang pada awal 2021 lalu termasuk berjanji selalu dapat membuka lowongan guru PNS pada 2022 dan selanjutnya," ujarnya.
Menurut Iman, pemerintah sebetulnya tidak memedulikan himbauan Komisi X DPR RI selanjutnya yang notabene menyuarakan isikan hati jutaan guru honorer dan mahasiswa LPTK. Terbukti pada 2021 pemerintah bersikukuh hanya membuka lowongan guru PPPK, sedang untuk profesi lain lowongan PNS selalu dibuka. Adapun Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi belum memberi tanggapan atas pengakuan dari P2G.
Sumber detik
Edit @hakimlfc13
Satriwan menyebut surat-surat yang didapat itu berasal dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur, BKPSDM Kab. Rokan Hilir, dan Sekretariat Daerah Kab. Muara Enim. Semua surat ini mengacu pada Surat Menpan dan RB No. B/1161/M.SM.01.00/2021 tanggal 27 Juli 2021.
"Poin surat ini (Menpan dan RB) adalah pemerintah kembali tidak dapat membuka lowongan guru PNS pada 2022. Ini menyebabkan para guru dan calon guru kecewa berat," ujar Satriwan di dalam keterangannya, Kamis (19/8/2021).
Surat BKD Jawa Timur tertanggal 6 Agustus 2021 bila disebutkan "Menindaklanjuti surat Menteri PAN dan RB RI No. B/1161/M.SM.01.00/2021 tanggal 27 Juli 2021 tentang Pengadaan ASN Tahun 2022 dan seiring terbitnya Permen PANRB Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi Pada Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan Birokrasi melalui penyederhanaan susunan organisasi, penyetaraan jabatan dan penyesuaian proses kerja maka pengadaan ASN Tahun Anggaran 2022 dijalankan hanya untuk PPPK."
"Kami cemas dan cemas sekali, Surat Menpan RB menjadi basic Pemda tidak mengusulkan formasi guru PNS pada 2022. Sebenarnya para guru honorer sudah super sabar, dikarenakan selama 2021 Pemerintah termasuk tidak merekrut guru PNS, hanya PPPK itu pun tak sesuai janji, Mas Nadiem hanya dapat menampung kira-kira 536 ribu formasi yang belum pasti lulus semua, selanjutnya janji manis merekrut 1 juta guru ASN gagal," ujar Satriwan.
Satriwan melanjutkan, ketentuan ini sama saja menabung masalah atas kekurangan guru secara nasional. Sebab guru PPPK hanya solusi sementara, bukan berbentuk jangka panjang. Akibatnya menurut Satriwan kekurangan guru ASN tak dapat dapat terpenuhi sampai kapan pun.
"Masa kontrak guru PPPK dibatasi 5 tahun saja. Tidak sampai umur pensiun layaknya guru PNS sampai 60 tahun. Jika pengadaan seluruh guru berasal dari PPPK, berpotensi mengganggu keberlangsungan pendidikan nasional," katanya.
Satriwan mengutip information Kemendikbudristek yang menyebut Indonesia tengah darurat kekurangan guru ASN sampai 2024. Dibutuhkan kira-kira 1,3 juta guru ASN mengajar di sekolah negeri.
Komposisi guru PNS di sekolah negeri saat ini kira-kira 60 persen. Sementara information BKN menunjukkan pada tahun 2021-2025 sebanyak 12.668 guru PNS di lembaga pusat dan 365.085 guru PNS di bawah Pemda dapat menginjak pensiun.
"Para guru honorer dan lulusan LPTK berlomba mengikuti seleksi CPNS pada 2018-2019. Tapi harapan selanjutnya pupus sudah pada 2021 dan dapat terulang kembali pada 2022 nanti. Pemerintah sungguh tak memiliki sense of crisis," ujarnya.
Kabid Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri memberikan tersedia himbauan Komisi X DPR-RI di dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kemendikbudristek, Kemenpan RB, BKN, Kemendagri, dan Kemenkeu pada Maret 2021, yang mendesak pemerintah selalu membuka rekrutmen CPNS guru untuk 2021 dan tahun-tahun berikutnya.
"P2G menagih janji Mendikbudristek Nadiem Makarim, BKN, dan Kemenpan RB yang pada awal 2021 lalu termasuk berjanji selalu dapat membuka lowongan guru PNS pada 2022 dan selanjutnya," ujarnya.
Menurut Iman, pemerintah sebetulnya tidak memedulikan himbauan Komisi X DPR RI selanjutnya yang notabene menyuarakan isikan hati jutaan guru honorer dan mahasiswa LPTK. Terbukti pada 2021 pemerintah bersikukuh hanya membuka lowongan guru PPPK, sedang untuk profesi lain lowongan PNS selalu dibuka. Adapun Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi belum memberi tanggapan atas pengakuan dari P2G.
Sumber detik
Edit @hakimlfc13
0 Response to "P2G : Ada Indikasi Kuat Lowongan Guru PNS Tahun 2022 Tak Dibuka"
Post a Comment
PERHATIAN
- Mohon untuk tidak berkomentar dengan bahasa yang kasar, menyebarkan spam dan berbau konten dewasa.
- Berkomentarlah sesuai pembahasan yang terkait konten saja.
- Kalau pun ada keluhan, semisal kesulitan mengunduh file yang ada, maka kamu bisa membaca dahulu step by step caranya.
- Kalau ada link mati/broken link, bisa segera melapor admin dengan kontak media sosial yang dicantumkan (wasap, twitter or fb).
- Semua file yang tersedia gratis tidak diperjual belikan oleh admin.
Semoga selalu bahagia.