Ujian Nasional Ditiadakan dan Diganti Asesmen Nasional, Ketahui Perbedaannya

cendekiapedia.blogspot.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim kelanjutannya menentukan untuk menghapuskan Ujian Nasional sebagai standar kelulusan. 

Sebagai gantinya Nadiem Makarim menerbitkan Asesmen Nasional sebagai standar kelulusan menjadi th. 2021 mendatang. 

Asesmen nasional ini dikehendaki oleh Mendikbud, Nadiem Makarim dapat mendorong perbaikan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di Tanah Air dan juga meng-upgrade pendidikan supaya menopang investasi generasi muda di era depan.

"Perubahan assessment nasional adalah tidak ulang mengevaluasi capaian murid secara individu, bakal tetapi mengevaluasi, memetakan sistem pendidikan berwujud input sistem dan hasil," kata Nadiem di dalam konferensi melalui akun YouTube Kemendikbud RI, pada Kamis 8 Oktober 2020.

Asesmen Nasional th. depan bakal diadakan tiap-tiap jenjang pendidikan dan di tiap-tiap area di seluruh Indonesia. Nadiem memaparkan bahwa tersedia tiga macam ujian yang bakal dijalankan pada Asesmen Nasional, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

Perubahan ini tentunya membawa sedikit kebingungan terlebih dikalangan pelajar tentang perbedaan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional.

Berikut ini sudah Fix Indonesia rangkum dari beraneka sumber tentang perbedaan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional supaya lebih enteng dimengerti.

1. Perbedaan Metode

Ujian Nasional pada dasarnya memakai metode yang disebut sebagai fixed test, atau satu set soal untuk seluruh peserta.

Sedangkan Asesmen Nasional atau AKM, Survey Karakter, Survey Lingkungan Belajar pada th. 2021 mendatang bakal memakai metode multistage adaptive test atau uji adaptif multistage.

2. Perbedaan Mode Ujian

Moda asesmen pada Ujian Nasional yang sepanjang ini digunakan adalah paduan dari penggunaan Komputer dan ujian kertas-pensil.

Sedangkan Asesmen Nasional atau AKM, Survey Karakter, Survey Lingkungan Belajar diubah menjadi memakai Komputer dengan sistem soal berlapis yang sesuai dengan kemampuan para siswa, menjadi soal yang digunakan tidak mirip rata.

3. Perbedaan Hal yang Diukur di dalam Ujian

Ujian Nasional sistemnya adalah mengkalkulasi capaian berdasarkan pada kompetensi kurikulum yang tertera pada tiap-tiap mata pelajaran yang dipelajari siswa. 

Sedangkan Asesmen Nasional menilai capaian kompetensi pada literasi membaca dan numerasi para siswa, cii-ciri para siswa dan juga uraian lingkungan belajar sepanjang siswa bersekolah.

4. Perbedaan Peserta Tes

Jika sepanjang ini di Indonesia yang mengikuti UN adalah anak-anak yang duduk di tingkat akhir tiap-tiap jenjang sekolah, yakni kelas 6, kelas 9 (3 SMP) dan kelas 12 (3 SMA) maka Asesmen Nasional punyai langkah yang berbeda.

Peserta Tes AKM, Survey Karakter, Survey Lingkungan Belajar justru adalah siswa yang berada satu th. sebelum akan th. kelulusan mereka, dengan kata lain peserta didik terpilih adalah dari kelas 5, 8, dan 11 dari seluruh sekolah atau satuan pendidikan. 

5. Perbedaan Pelaporan Hasil Tes

Dalam Ujian Nasional yang dicermati adalah nilai tiap siswa, nilai agregat tiap sekolah/satuan pendidikan dan juga nilai agregat per wilayah (desa, kota/kabupaten, provinsi).

Sedangkan Asesmen Nasional dicermati berdasarkan nilai agregat tiap sekolah/satuan pendidikan dan nilai agregat per wilayah (desa, kota/kabupaten, provinsi).

6. Nilai Ujian Tidak Bisa Langsung Digunakan

Kalau dulu, selesai Ujian Nasional, nilai UN dapat segera dipakai untuk melamar kerja, mencari beasiswa, atau kuliah luar negeri, kali ini berbeda. 

Untuk siswa kelas 12 (3 SMA) yang perlu nilai kompetensi untuk melamar kerja, beasiswa, kuliah luar negeri, dsb; dapat daftar dan ikut Asesmen 2021.

7. Perbedaan Jenis Soal

Pengukuran hasil UN masih banyak mengukur kompetensi berpikir tingkat rendah (Lower-order thinking skills, disingkat LOTS) & kurang berorientasi pada pengembangan penalaran.

Sedangkan, soal-soal yang tersedia di asesmen ini bakal lebih banyak mengukur kompetensi bernalar (Higher-order thinking skills, disingkat HOTS).

Ketimbang ditanya fakta atau definisi, siswa ditanya bagaimana sebuah sistem bekerja. Soal HOTS nantinya bakal mengasah logika, pola pikir kritis, dan kreativitas siswa.

Edit @hakimlfc13

Artikel Terkait