PGRI OKU menginginkan guru honorer lulus seleksi PPPK tanpa tes
Monday, November 22, 2021
Comment
cendekiapedia.blogspot.com - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Teddy Meiwansyah meminta guru honorer yang ikut seleksi ASN melalui jalur Pegawai Pemerintah bersama Perjanjian Kerja (PPPK) di wilayahnya sanggup lulus tanpa tes.
Teddy memberikan itu usai rapat mengenai pelaksanaan tes penerimaan ASN melalui jalur PPPK di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Jumat.
Dia memberikan rapat ini digelar menyikapi banyaknya keluhan dari guru-guru honorer di lingkungan Dinas Pendidikan OKU yang mengikuti seleksi PPPK terhadap 13 September 2021 perihal tingginya angka kelulusan untuk tiap-tiap kompetensi lebih-lebih akademik.
Selain itu, naskah soal ujian yang dinilai kurang cocok bersama kompetensi guru lebih-lebih yang berusia 35 th. lebih sehingga jadi rintangan untuk lulus.
"Kami banyak sekali menerima keluhan dari peserta yang mengikuti ujian PPPK yang mengeluhkan keterbatasan dalam pemakaian teknologi gara-gara aspek usia," kata dia.
Untuk itu, kata dia, pengurus PGRI OKU menunjukkan sikap keprihatinan dan keberatan mengenai pelaksanaan seleksi tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU itu terhitung meminta pengurus PGRI lainnya sehingga kompak menyerukan hal ini ke pemerintah pusat baik disampaikan segera kepada Presiden Jokowi maupun melalui DPR RI manfaat memperjuangkan nasib tenaga honorer tersebut.
Pihaknya meminta semua tenaga guru honorer yang mengikuti seleksi ASN melalui jalur PPPK ini diluluskan 100 % sebagai bentuk upaya untuk menjunjung jasa-jasa mereka yang telah berjuang mencerdaskan dan mendidik anak-anak bangsa selama bertahun-tahun.
"Ada kurang lebih 1.151 peserta yang mengikuti seleksi PPPK di OKU. Mereka telah jadi tenaga honorer sampai 15-17 tahun, bahkan ada yang 18 tahun. Hal inilah yang perlu diperjuangkan gara-gara dari sisi teknologi bersama usia yang tidak muda lagi terlalu sukar untuk bersaing bersama peserta yang lebih muda," jelasnya.
Jika pun tidak amat mungkin diberikan kelulusan 100 persen, PGRI OKU meminta kepada pemerintah sehingga passing grade terhadap semua kompetensi tes seperti tes wawasan, akademik dan tes wawancara sanggup diturunkan serta afirmasi guru honorer K2 jadi 25 % atau 125 poin yang pada mulanya 10 % atau 50 poin.
Kemudian terhitung diinginkan ada tambahan Afirmasi dan poin 10-15 % bagi guru honorer yang telah punyai NUPTK cocok bersama jaman kerja.
“Harapan kita aspirasi guru-guru di OKU ini sanggup diperjuangkan oleh pemerintah pusat sehingga guru honorer yang mengikuti seleksi PPPK sanggup lulus 100 persen,” ujar dia.
Sumber antara
Edit @hakimlfc13
Dia memberikan rapat ini digelar menyikapi banyaknya keluhan dari guru-guru honorer di lingkungan Dinas Pendidikan OKU yang mengikuti seleksi PPPK terhadap 13 September 2021 perihal tingginya angka kelulusan untuk tiap-tiap kompetensi lebih-lebih akademik.
Selain itu, naskah soal ujian yang dinilai kurang cocok bersama kompetensi guru lebih-lebih yang berusia 35 th. lebih sehingga jadi rintangan untuk lulus.
"Kami banyak sekali menerima keluhan dari peserta yang mengikuti ujian PPPK yang mengeluhkan keterbatasan dalam pemakaian teknologi gara-gara aspek usia," kata dia.
Untuk itu, kata dia, pengurus PGRI OKU menunjukkan sikap keprihatinan dan keberatan mengenai pelaksanaan seleksi tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU itu terhitung meminta pengurus PGRI lainnya sehingga kompak menyerukan hal ini ke pemerintah pusat baik disampaikan segera kepada Presiden Jokowi maupun melalui DPR RI manfaat memperjuangkan nasib tenaga honorer tersebut.
Pihaknya meminta semua tenaga guru honorer yang mengikuti seleksi ASN melalui jalur PPPK ini diluluskan 100 % sebagai bentuk upaya untuk menjunjung jasa-jasa mereka yang telah berjuang mencerdaskan dan mendidik anak-anak bangsa selama bertahun-tahun.
"Ada kurang lebih 1.151 peserta yang mengikuti seleksi PPPK di OKU. Mereka telah jadi tenaga honorer sampai 15-17 tahun, bahkan ada yang 18 tahun. Hal inilah yang perlu diperjuangkan gara-gara dari sisi teknologi bersama usia yang tidak muda lagi terlalu sukar untuk bersaing bersama peserta yang lebih muda," jelasnya.
Jika pun tidak amat mungkin diberikan kelulusan 100 persen, PGRI OKU meminta kepada pemerintah sehingga passing grade terhadap semua kompetensi tes seperti tes wawasan, akademik dan tes wawancara sanggup diturunkan serta afirmasi guru honorer K2 jadi 25 % atau 125 poin yang pada mulanya 10 % atau 50 poin.
Kemudian terhitung diinginkan ada tambahan Afirmasi dan poin 10-15 % bagi guru honorer yang telah punyai NUPTK cocok bersama jaman kerja.
“Harapan kita aspirasi guru-guru di OKU ini sanggup diperjuangkan oleh pemerintah pusat sehingga guru honorer yang mengikuti seleksi PPPK sanggup lulus 100 persen,” ujar dia.
Sumber antara
Edit @hakimlfc13
0 Response to "PGRI OKU menginginkan guru honorer lulus seleksi PPPK tanpa tes"
Post a Comment
PERHATIAN
- Mohon untuk tidak berkomentar dengan bahasa yang kasar, menyebarkan spam dan berbau konten dewasa.
- Berkomentarlah sesuai pembahasan yang terkait konten saja.
- Kalau pun ada keluhan, semisal kesulitan mengunduh file yang ada, maka kamu bisa membaca dahulu step by step caranya.
- Kalau ada link mati/broken link, bisa segera melapor admin dengan kontak media sosial yang dicantumkan (wasap, twitter or fb).
- Semua file yang tersedia gratis tidak diperjual belikan oleh admin.
Semoga selalu bahagia.