Skema Pensiun PNS Diubah dengan Dibayar Sekali, Untung atau Buntung?

cendekiapedia.blogspot.com - Pengamat Kebijakan Publik Lina M menilai bahwa pergantian skema pensiun pegawai negeri sipil (PNS) jadi fully funded, butuh instansi yang kredibel di dalam pengelolaanya. 

“Fully funded ini mesti dimanifestasikan secara baik oleh sebuah lembaga. Kalau tidak, pasti bakal mengakibatkan banyak masalah,” mengerti dia kepada GenPI, Jumat (8/1/2021).

Lina mengatakan bahwa skema pensiun fully funded bakal jauh lebih menguntungkan, jikalau instansi yang mengelolanya kredibel. “Saya bisa bisa yang lebih banyak. Skema ini bisa beri tambahan jaminan lebih kepada para PNS untuk nikmati kesejahteraannya di masa pensiun,” paparnya.

Selain itu, skema ini bisa menghemat anggaran negara, agar beban APBN tak ulang berat untuk membayar dana pensiun. Pemerintah pun termasuk mesti beri tambahan sosialisasi dan pemahaman lebih lanjut perihal keuntungan skema fully funded. 

“Selama ini banyak orang yang tidak masalah, dikarenakan potongannya kecil. Namun, dikarenakan ini berkelanjutan, jikalau dihitung jumlahnya pasti bakal besar. Hal ini untuk menjauhkan kasus seperti dana Taperum yang belum cair,” ungkap dia.

Lina menegaskan jikalau sebuah instansi baik di dalam mengelola dana, maka mesti diinformasikan sejak awal bahwa uang itu tidak bakal hilang. “Namun, uang itu bakal diinvestasikan. Tapi, kami mesti mengerti berapa minimal keuntungannya. 

Selain itu, tersedia laporan teratur yang bisa kami akses,” kata dia. Sebagai BUMN yang mengelola dana pensiun, Lina menilai Taspen selama ini belum menyajikan Info yang lengkap perihal jumlah dana pensiun yang dimiliki seorang PNS. “Jadi, yang kami mengerti cuma jikalau pensiun bakal bisa 75 persen berasal dari gaji pokok,” tuturnya.

Seperti diketahui, Kepala Badan Kepegawaian Negara memberikan saat ini tengah disusun ketentuan pemerintah, yang merubah skema pensiun berasal dari proses pay as you go (manfaat pasti) jadi fully funded. Perubahan itu dengan perhitungkan besaran pensiun PNS yang dinilai tidak memadai, dan memberatkan APBN. 

Pay as you go yang diterapkan saat ini, PNS membayar iuran yang sagat kecil, kemudian mendapat tunjangan hari tua yang dibayar sekaligus, dan uang pensiun bulanan yang jumlahnya tak memadai.

Untuk skema fully funded, PNS bakal membayar iuran sebesar persentase berasal dari pendapatan atau take home pay bukan berasal dari gaji pokok.

“Sehingga uang pensiunnya bakal meraih besaran yang lebih baik berasal dari proses pay as you go,” ungkap Bima.

Sumber GenPI
Edit @hakimlfc13

Artikel Terkait