Bos Kripto Bikin Heboh Bawa Kabur Duit Triliunan, Ada Juga di RI
Tuesday, September 7, 2021
Comment
cendekiapedia.blogspot.com - Uang kripto sedang booming. Para investor jadi berubah ke "mata uang" digital tersebut.
Namun lebih dari satu kala ini, banyak persoalan kriminal berjalan di sedang viralnya cryptocurrency. Salah satunya berjalan di Turki dan menaikkan daftar hitam kejahatan investasi kripto.
Kejaksaan Turki menggelar penyelidikan pada pendiri tidak benar satu exchanger kripto yang dianggap membawa kabur dana US$ 2 miliar (setara bersama dengan Rp 29 triliun). Melansir AFP, peristiwa ini berjalan di Ibukota Turki, Istanbul.
Ini bermula kala web web Thodex, exchanger kripto, sudah tidak lagi mampu diakses. Itu berjalan pasca sebuah pengumuman diposting memuat penangguhan perdagangan sepanjang lima hari dikarenakan investasi luar yang tidak ditentukan.
Pejabat keamanan Turki sesudah itu merilis foto pendiri Thodex bernama Faruk Fatih Ozer. Ia sedang melalui pengecekan paspor di bandara Istanbul di dalam perjalanan ke wilayah yang tidak ditentukan.
Laporan tempat lokal menyatakan Ozer, dilaporkan berusia 27 atau 28 tahun, sudah terbang ke Albania atau Thailand. HaberTurk dan tempat lain negeri itu menyatakan Thodex ditutup sehabis menggerakkan kampanye promosi yang menjajakan Dogecoin bersama dengan potongan harga besar, tapi tidak mengizinkan investor untuk menjual.
"Para korban panik," kata pengacara investor Oguz Evren Kilic layaknya dikutip oleh HaberTurk.
"Mereka mengajukan pengaduan ke kantor kejaksaan di kota area mereka tinggal."
Dalam laporan disebut, tersedia 391.000 investor di Thodex. Jaksa jalankan penyelidikan pada pengusaha berikut atas tuduhan "penipuan yang diperburuk dan mendirikan organisasi kriminal"
Sebelumnya, Thodex memang meluncurkan kampanye agresif untuk memikat investor. Bahkan berjanji mendistribusikan mobil mewah melalui kampanye iklan mencolok yang menampilkan model-model Turki yang terkenal. Platform sesudah itu meluncurkan drive Dogecoin-nya.
Di Turki, mata duwit kripto terlampau tenar di kalangan muda yang ingin mempertahankan tabungan mereka di sedang penurunan tajam nilai mata duwit lira. Namun, pasar kripto tidak diatur di Turki.
Padahal, isyarat skeptis muncul berasal dari pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan berkenaan keamanan dan penggunaan mata duwit digital ini. Bank sentral Turki terhitung sudah memastikan untuk melarang penggunaan mata duwit kripto di dalam pembayaran barang dan jasa jadi 30 April.
"Dompet mampu dicuri atau digunakan secara tidak sah tanpa izin berasal dari pemegangnya," bank sentral memperingatkan pekan lalu.
Lalu di RI bagaimana?
Sementara itu di Indonesia,kejahatan layaknya ini terhitung terjadi. Bareskrim Mabes Polri memastikan enam orang tersangka berkenaan persoalan dugaan penipuan investasi E-Dinar Coin Cash atau EDCCash.
Salah satu tersangka yang ditetapkan adalah adalah CEO EDCCash, Abdulrahman Yusuf (AY). Bahkan penggeledahan pada rumahnya sudah dilakukan.
"Sampai kala ini di dalam persoalan berikut tersedia 6 tersangka yang diamankan dan dilaksanakan pengecekan di Bareskrim Polri," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, dikutip berasal dari detikcom 20 April lalu.
Selain rumah AY, polisi terhitung menggeledah rumah tersangka lain H di Sukabumi, Jawa Barat, dan mengambil sejumlah barang bukti. Para tersangka ditangkap atas laporan bernomor LP/135/2021/Bareskrim tanggal 22 Maret 2021.
Mereka dijerat atas dugaan tindak pidana penipuan, penggelapan dan tindak pidana pencucian duwit (TPPU). Saat ini kepolisian terhitung sedang jalankan penelusuran pada korban yang terus bertambah.
"Investasi atau perdagangan kripto ilegal tanpa izin OJK dan Bappebti bersama dengan gunakan aplikasi EDCCash," katanya.
EDCCash sudah masuk di dalam daftar investasi ilegal sejak Oktober 2020. EDCCash atau E-Dinar Coin Cash diklaim merupakan sebuah platform untuk menambang aset digital.
EDCCash, di dalam penjelasannya, merupakan perusahaan aset duwit kripto yang mampu digunakan sebagai alat pembayaran. Kasus ini jadi mencuat sehabis lebih dari satu member mengunjungi rumah AY, dan mempertanyakan soal pencairan duwit kripto EDCCash.
Salah seorang korban bernama Diana menyatakan para member susah mencairkan koin duwit kripto. Selain itu, para member tidak meraih pencairan yang cocok bersama dengan yang semestinya.
"Koin yang (seharusnya cair) sekian ratus juta, harusnya berasal dari duwit segitu, sekarang (cairnya) jadi lebih dari satu receh. Kayak koin aku misalkan berasal dari satu akun itu Rp 800 juta yang perlu dijual atau yang aku dapatkan, kok sekarang cuma (cair) Rp 11 juta," ujar tidak benar satu member EDCCash, Diana.
Member lainnya pun mengakui susah mencairkan duwit kripto sejak 6 bulan ke belakang. Pihak EDCCash beralasan persoalan pencairan dikarenakan tersedia perbaikan sistem.
"(Masalah) sistem, potongan fee, dan lain-lain. Setiap hari itu (ada) pergantian (sistem), jadi 'PHP'," ujar Diana.
Diana sendiri memiliki lebih dari satu member atau yang disebut 'downline'. Semua member-nya menitipkan duwit ke Diana untuk dibelikan koin, yang mana kala ini koin berikut tidak mampu dicairkan jadi uang.
Sumber cnbc
Edit @hakimlfc13
Kejaksaan Turki menggelar penyelidikan pada pendiri tidak benar satu exchanger kripto yang dianggap membawa kabur dana US$ 2 miliar (setara bersama dengan Rp 29 triliun). Melansir AFP, peristiwa ini berjalan di Ibukota Turki, Istanbul.
Ini bermula kala web web Thodex, exchanger kripto, sudah tidak lagi mampu diakses. Itu berjalan pasca sebuah pengumuman diposting memuat penangguhan perdagangan sepanjang lima hari dikarenakan investasi luar yang tidak ditentukan.
Pejabat keamanan Turki sesudah itu merilis foto pendiri Thodex bernama Faruk Fatih Ozer. Ia sedang melalui pengecekan paspor di bandara Istanbul di dalam perjalanan ke wilayah yang tidak ditentukan.
Laporan tempat lokal menyatakan Ozer, dilaporkan berusia 27 atau 28 tahun, sudah terbang ke Albania atau Thailand. HaberTurk dan tempat lain negeri itu menyatakan Thodex ditutup sehabis menggerakkan kampanye promosi yang menjajakan Dogecoin bersama dengan potongan harga besar, tapi tidak mengizinkan investor untuk menjual.
"Para korban panik," kata pengacara investor Oguz Evren Kilic layaknya dikutip oleh HaberTurk.
"Mereka mengajukan pengaduan ke kantor kejaksaan di kota area mereka tinggal."
Dalam laporan disebut, tersedia 391.000 investor di Thodex. Jaksa jalankan penyelidikan pada pengusaha berikut atas tuduhan "penipuan yang diperburuk dan mendirikan organisasi kriminal"
Sebelumnya, Thodex memang meluncurkan kampanye agresif untuk memikat investor. Bahkan berjanji mendistribusikan mobil mewah melalui kampanye iklan mencolok yang menampilkan model-model Turki yang terkenal. Platform sesudah itu meluncurkan drive Dogecoin-nya.
Di Turki, mata duwit kripto terlampau tenar di kalangan muda yang ingin mempertahankan tabungan mereka di sedang penurunan tajam nilai mata duwit lira. Namun, pasar kripto tidak diatur di Turki.
Padahal, isyarat skeptis muncul berasal dari pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan berkenaan keamanan dan penggunaan mata duwit digital ini. Bank sentral Turki terhitung sudah memastikan untuk melarang penggunaan mata duwit kripto di dalam pembayaran barang dan jasa jadi 30 April.
"Dompet mampu dicuri atau digunakan secara tidak sah tanpa izin berasal dari pemegangnya," bank sentral memperingatkan pekan lalu.
Lalu di RI bagaimana?
Sementara itu di Indonesia,kejahatan layaknya ini terhitung terjadi. Bareskrim Mabes Polri memastikan enam orang tersangka berkenaan persoalan dugaan penipuan investasi E-Dinar Coin Cash atau EDCCash.
Salah satu tersangka yang ditetapkan adalah adalah CEO EDCCash, Abdulrahman Yusuf (AY). Bahkan penggeledahan pada rumahnya sudah dilakukan.
"Sampai kala ini di dalam persoalan berikut tersedia 6 tersangka yang diamankan dan dilaksanakan pengecekan di Bareskrim Polri," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, dikutip berasal dari detikcom 20 April lalu.
Selain rumah AY, polisi terhitung menggeledah rumah tersangka lain H di Sukabumi, Jawa Barat, dan mengambil sejumlah barang bukti. Para tersangka ditangkap atas laporan bernomor LP/135/2021/Bareskrim tanggal 22 Maret 2021.
Mereka dijerat atas dugaan tindak pidana penipuan, penggelapan dan tindak pidana pencucian duwit (TPPU). Saat ini kepolisian terhitung sedang jalankan penelusuran pada korban yang terus bertambah.
"Investasi atau perdagangan kripto ilegal tanpa izin OJK dan Bappebti bersama dengan gunakan aplikasi EDCCash," katanya.
EDCCash sudah masuk di dalam daftar investasi ilegal sejak Oktober 2020. EDCCash atau E-Dinar Coin Cash diklaim merupakan sebuah platform untuk menambang aset digital.
EDCCash, di dalam penjelasannya, merupakan perusahaan aset duwit kripto yang mampu digunakan sebagai alat pembayaran. Kasus ini jadi mencuat sehabis lebih dari satu member mengunjungi rumah AY, dan mempertanyakan soal pencairan duwit kripto EDCCash.
Salah seorang korban bernama Diana menyatakan para member susah mencairkan koin duwit kripto. Selain itu, para member tidak meraih pencairan yang cocok bersama dengan yang semestinya.
"Koin yang (seharusnya cair) sekian ratus juta, harusnya berasal dari duwit segitu, sekarang (cairnya) jadi lebih dari satu receh. Kayak koin aku misalkan berasal dari satu akun itu Rp 800 juta yang perlu dijual atau yang aku dapatkan, kok sekarang cuma (cair) Rp 11 juta," ujar tidak benar satu member EDCCash, Diana.
Member lainnya pun mengakui susah mencairkan duwit kripto sejak 6 bulan ke belakang. Pihak EDCCash beralasan persoalan pencairan dikarenakan tersedia perbaikan sistem.
"(Masalah) sistem, potongan fee, dan lain-lain. Setiap hari itu (ada) pergantian (sistem), jadi 'PHP'," ujar Diana.
Diana sendiri memiliki lebih dari satu member atau yang disebut 'downline'. Semua member-nya menitipkan duwit ke Diana untuk dibelikan koin, yang mana kala ini koin berikut tidak mampu dicairkan jadi uang.
Sumber cnbc
Edit @hakimlfc13
0 Response to "Bos Kripto Bikin Heboh Bawa Kabur Duit Triliunan, Ada Juga di RI"
Post a Comment
PERHATIAN
- Mohon untuk tidak berkomentar dengan bahasa yang kasar, menyebarkan spam dan berbau konten dewasa.
- Berkomentarlah sesuai pembahasan yang terkait konten saja.
- Kalau pun ada keluhan, semisal kesulitan mengunduh file yang ada, maka kamu bisa membaca dahulu step by step caranya.
- Kalau ada link mati/broken link, bisa segera melapor admin dengan kontak media sosial yang dicantumkan (wasap, twitter or fb).
- Semua file yang tersedia gratis tidak diperjual belikan oleh admin.
Semoga selalu bahagia.