Peserta SKD CPNS 2021 Positif Covid-19, Bagaimana Ujiannya? Simak Penjelasan BKN

cendekiapedia.blogspot.com - Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2021 dapat di awali pada 2 September 2021 untuk titik lokasi yang dimiliki Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yaitu Kantor BKN Pusat, Kantor Regional, dan UPT BKN. 

Sementara itu untuk titik lokasi independen yang digelar oleh sebagian lembaga dapat di awali pada 14 September 2021. Pandemi menyebabkan seleksi CPNS kali ini harus perhatikan protokol kesegaran supaya tak menjadi klaster baru. 

Salah satu syarat mengikuti SKD CPNS 2021 adalah bersama laksanakan swab test RT-PCR bersama kurun saat maksimal 2x24 jam atau rapid test antigen di dalam kurun saat maksimal 1x24 jam bersama hasil negatif/non reaktif.

Lalu bila hasilnya positif apakah peserta dapat selalu ikut ujian? Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen mengatakan, peserta yang positif Covid-19 dapat laksanakan penjadwalan ulang.

"Mereka harus untuk melaporkan kepada instansinya supaya nanti peserta selanjutnya dapat dijadwalkan kembali untuk mengikuti seleksi," kata Suharmen di dalam konferensi pers virtual Pelaksanaan SKD CPNS dan Seleksi Kompetensi PPPK Nonguru Tahun 2021, Rabu (25/8/2021). Selain itu, imbuhnya, lembaga terkait harus menyebabkan surat keterangan kepada Kepala BKN untuk penjadwalan kembali itu.

Peserta yang positif Covid-19 saat pelaksanaan ujian Suharmen termasuk mengatakan bagi peserta yang negatif Covid-19 saat tes, namun kemudian positif Covid-19 saat hari-H ujian, maka yang mengenai masih dapat mengikuti ujian bersama tempat yang berbeda. 

"Sudah laksanakan tes Covid-19 dan hasilnya negatif namun pada hari-H yang mengenai positif, maka bagi yang mengenai dapat di letakkan ujiannya di tempat yang di sajikan ruangannya," katanya lagi. Suharmen mengatakan ruangan yang dipergunakan peserta SKD yang positif saat hari H merupakan ruangan terbuka tanpa AC.

Hal itu dikarenakan sirkulasi udaranya harus baik untuk orang yang terinfeksi Covid-19. Dengan dipisah dari peserta lain yang sehat, maka dapat mengurangi risiko penularan. "Prinsipnya kita tidak dapat merugikan peserta," imbuhnya. Pihak BKN termasuk sudah mengimbau untuk sediakan ambulans di seluruh titik lokasi ujian.

Ambulans itu digunakan untuk mengantar peserta yang positif Covid-19 pulang. Bagi mereka yang positif tidak diperkenankan pulang sendiri, baik bersama kendaraan lazim ataupun kendaraan spesial untuk mengurangi risiko penularan.

Ketentuan lapor Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Sistem Seleksi (PPSS) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan menegaskan bahwa peserta yang positif Covid-19 harus lapor tepat waktu. 

Dia mencontohkan kalau peserta ujian pada Kamis dan laksanakan tes pada Rabu lalu hasilnya positif, maka harus melapor pada Rabu dan maksimal Kamis. Konsekuensi bagi peserta yang terlambat lapor adalah dianggap tidak datang saat SKD atau gugur. 

"Jika baru Jumat atau Sabtu melaporkan ke instansinya itu tidak bisa, maka kita anggap yang mengenai tidak hadir, dikarenakan melapornya pasca atau H plus, H plus 1 tidak bisa, maksimal hari-H (tes) bersama cara-cara atau mekanisme yang ada," kata Ridwan.

Bagi calon peserta SKD CPNS yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebelum saat pelaksanaan tes, harus segera melaporkan ke lembaga yang dilamar. Dia mengatakan peserta dapat melapor melalui Help Desk BKN. Nomor kontak lembaga dapat dibuka di sana.

Selain itu termasuk dapat melalui email, WA, fax, call center, maupun tempat sosial lembaga yang aktif.

Sumber kompas
Edit @hakimlfc13

Artikel Terkait